Dunia pendidikan di Kota Bima kembali mencatat nama inspiratif dari sekolah kecil. Fris Wahyuddin, S.Pd., M.Si, kepala SMPN 14 Kota Bima, seorang Kepala Sekolah Penggerak yang dikenal dengan segudang prestasi dan karya, berhasil menembus seleksi ketat tingkat nasional dan terpilih menjadi Fasilitator Pelatihan Pembelajaran Mendalam (PM) bagi Kepala Sekolah tahun 2025.
Pencapaian ini menempatkan beliau pada posisi yang unik, di mana ia menjadi satu-satunya kepala sekolah tingkat SMP yang lolos seleksi fasilitator program penting ini. Dari Sekolah Penggerak ke Fasilitator Nasional,
Fris Wahyuddin bukanlah nama baru dalam inovasi pendidikan. Sebagai Kepala Sekolah Penggerak, ia telah sukses membawa satuan pendidikan yang dipimpinnya menuju transformasi yang berpusat pada murid. Prestasi dan komitmennya terhadap kualitas pembelajaran menjadi modal utama dalam proses seleksi Fasilitator Pelatihan Pembelajaran Mendalam yang sangat kompetitif.
Pelatihan Pembelajaran Mendalam sendiri merupakan inisiatif strategis Kementerian Pendidikan untuk melahirkan Kepala Sekolah yg trasformatif dan pendidik yang mampu menciptakan proses belajar yang berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan, serta mampu mengembangkan keterampilan abad ke-21 siswa.
Kegiatan pelatihan PM ini telah dimulai sejak bulan Agustus lalu di Kota Bima dan direncanakan berlangsung selama tiga bulan ke depan sampai dengan bulan November 2025. Saat ini, pelatihan telah memasuki tahap praktik lapangan atau On the Job Training (OJT) 1 yg telah diikuti oleh 24 peserta Kepala Sekolah Negeri/Swasta se Kota Bima, dan akan segera berlanjut ke tahap OJT 2. Menurut Fris, "Program ini sangat bagus, dan terpilih sebagai fasilitator adalah kesempatan luar biasa bagi saya untuk menyebarkan praktik baik Pembelajaran Mendalam kepada rekan-rekan kepala sekolah dan guru, dan program ini tidak akan sukses tanpa intervensi dan kolaborasi dari semua elemen, " ujarnya. Kehadiran sosok Kepala Sekolah SMP dengan rekam jejak yang kuat dalam jajaran fasilitator daerah ini diharapkan dapat membawa perspektif kepemimpinan pembelajaran yang mendalam dan praktis, serta menjadi inspirasi bagi kepala sekolah lainnya untuk terus berkontribusi pada kemajuan pendidikan daerah bahkan Indonesia. (***)
COMMENTS