
Situasi usai pertikaian dan berakhir pemblokiran jalan lintas propinsi. (sumber foto : Media Sosial Facebook Akbar Matupa).
BIMA, TUPA NEWS.- Kasus perkelahian antar remaja yang melibatkan siswa SMP di Kecamatan Bolo Kabupaten Bima berujung pada konflik antar desa maupun antara warga Dusun Sonco Desa Sanolo dan Desa Darussalam Kecamatan Bolo. Kejadian ini menyebabkan dua aparat kepolisian terluka dan satu warga dari Dusun Sonco terkena peluru pada Sabtu (07/12/2025).
Informasi yang dihimpun, kejadian bermula dari perkelahian antar siswa SMP asal Bolo yang kemudian meluas menjadi perseteruan antar warga desa. Puncaknya terjadi pada pukul 11.35 Wita (Siang), di mana warga melakukan pemblokiran jalan raya lintas provinsi di cabang Daru Desa Darussalam dan Desa Sanolo sehingga menyebabkan kemacetan.
Aparat kepolisian dari Polres Bima dan Brimob segera turun ke lokasi untuk mengamankan situasi. Sebanyak 7 mobil Brimob, 1 mobil Barakuda, dan 3 mobil patroli dikerahkan ke Desa Sanolo untuk membubarkan massa yang melakukan pemblokiran jalan.
Upaya pembubaran massa berujung bentrok antara aparat kepolisian dan warga. Aksi saling lempar batu dan tembakan gas air mata tak terhindarkan. Bahkan, dikabarkan terjadi saling tembak antara warga dan aparat Brimob, sehingga menyebabkan satu warga Dusun Sonco terkena peluru dan harus dilarikan ke RSUD Sondosia untuk mendapatkan perawatan.
Sementara dua orang personil aparat kepolisian juga dilaporkan mengalami luka-luka akibat bentrokan tersebut. Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian mengenai penyebab pasti kejadian dan jumlah korban luka.
Massa aksi akhirnya berhasil dibubarkan sekitar pukul 14.22 Wita. Namun, situasi di lokasi kejadian masih tegang dan aparat kepolisian masih berjaga-jaga untuk mengantisipasi terjadinya bentrokan lanjutan.
Pihak terkait diharapkan segera turun tangan untuk menyelesaikan konflik antar desa ini secara damai dan mencari solusi terbaik agar kejadian serupa tidak terulang kembali. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh isu-isu yang dapat memperkeruh suasana. Demikian kupasan dari Media Sosial Facebook Akbar Matupa yang dicopas media ini. (TN - 03)
COMMENTS