KOTA BIMA, TUPA NEWS.- Universitas Muhammadiyah Bima (UMB) kembali mengukir sejarah dengan menyelenggarakan Sidang Senat Terbuka Wisuda ke-4 secara terbuka dihalaman kampus tersebut pada Sabtu (30/08/2025), yang meluluskan sebanyak 785 mahasiswa dari berbagai jenjang pendidikan. Dari jumlah tersebut, 40 mahasiswa berasal dari program pascasarjana Magister Pendidikan Agama Islam, dan enam di antaranya berhasil meraih predikat Wisudawan Terbaik.
Salah satu wisudawan terbaik tersebut adalah Hariyanto, S.Pd.I, M.Pd, pimpinan Pondok Pesantren yang berlokasi di Kompleks Pasar Raya, Lingkungan Barat, Kelurahan Baruga, Kecamatan Rasanae Barat, Kota Bima. Ia berhasil meraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,87, sekaligus membuktikan komitmennya terhadap dunia pendidikan Islam di tengah kesibukannya sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemerintah Kabupaten Bima serta pengelola lembaga pendidikan pesantren.
Hariyanto mengangkat tesis berjudul, “Pendidikan Islam pada Anak di Era Generasi Z Ia menjelaskan bahwa motivasi pemilihan judul tersebut dilatarbelakangi oleh keprihatinannya terhadap kondisi generasi Z yang lahir antara tahun 1996 hingga 2012, yang saat ini sangat akrab dengan teknologi digital.
Dalam hasil penelitiannya, Haryanto menemukan bahwa rata-rata pelajar usia SMA di wilayah penelitian menghabiskan waktu antara 7 hingga 8 jam per hari untuk mengakses teknologi. Akibatnya, sebagian besar dari mereka telah mengabaikan nilai-nilai dasar ajaran Islam seperti, aqidah, shalat, dan adab terhadap orang tua.
Haryanto menekankan pentingnya pendidikan Islam sebagai pondasi utama dalam membentuk karakter generasi Z, mengingat mereka adalah generasi yang diproyeksikan menjadi generasi emas Indonesia tahun 2045. “Apabila pendidikan Islam tidak dikuatkan sejak dini, maka dikhawatirkan generasi ini akan kehilangan arah dalam memimpin bangsa di masa depan,” ungkapnya.
Rencananya, hasil penelitian tersebut akan dikembangkan menjadi sebuah buku berjudul “Pendidikan Islam pada Anak di Era Generasi Z”, yang ditujukan sebagai panduan bagi para orang tua dan pendidik dalam mendampingi anak-anak di tengah era digital yang penuh tantangan ini.
Haryanto berharap prestasi yang diraihnya ini dapat menjadi inspirasi dan motivasi bagi mahasiswa lainnya, khususnya yang sedang menempuh pendidikan di tengah kesibukan aktivitas lainnya. “Belajar adalah ibadah, dan prestasi adalah buah dari keikhlasan dan perjuangan,” pungkasnya. (TN - 03)
COMMENTS