$type=grid$count=5$meta=0$snip=0$rm=0$show=home

$type=ticker$count=12$cols=4$cate=0

Juara LASQI Bukan Sekadar Piala, Tetapi Awal Perjalanan Peradaban Seni Religi

 

Foto Penulis: Suaedy yang biasa disapa Bang Uda Gedys Bima.


Oleh : Suaedy, S. Pd


Keberhasilan para peserta LASQI meraih juara di tingkat Nasional bukanlah peristiwa biasa. Di balik raihan tersebut tersimpan kerja keras, disiplin, doa, serta semangat melestarikan seni Islami yang telah lama menjadi bagian dari jati diri masyarakat. Namun, dalam konteks pembangunan sumber daya manusia dan kebudayaan daerah, prestasi ini tidak boleh berhenti pada euforia seremoni dan simbol trofi semata. Inilah momentum emas yang seharusnya dijadikan titik awal pembinaan jangka panjang yang terarah dan bermartabat.


Selama ini, masih sering kita melihat prestasi anak daerah yang bersinar sesaat, lalu redup perlahan karena tidak adanya sistem pembinaan yang berkelanjutan. Hal seperti inilah yang harus dihindari dalam konteks para juara LASQI. Mereka bukan sekadar peserta lomba yang berhasil menaklukkan panggung nasional, tetapi merupakan aset kultural yang memiliki potensi besar untuk dibentuk menjadi ikon seni qasidah dan duta budaya daerah di masa depan. Mereka adalah wajah lembut dari dakwah, harmoni antara seni dan nilai-nilai keislaman.


Pembinaan ideal bagi para juara ini seharusnya mencakup aspek yang lebih luas dan strategis. Mereka perlu dipersiapkan menjadi pelatih bagi generasi muda di sekolah, pesantren, dan komunitas seni. Dari tangan merekalah nantinya akan lahir regenerasi yang kuat, sehingga seni qasidah tidak hanya hidup di panggung lomba, tetapi berdenyut di ruang-ruang pendidikan dan kehidupan masyarakat. Lebih jauh, mereka juga layak diarahkan untuk tampil dalam forum nasional, acara keagamaan berskala besar, hingga festival seni Islam tingkat internasional.


Titik akhir dari proses ini bukan semata menghasilkan juara lomba baru, tetapi melahirkan figur-figur inspiratif. Sosok yang bukan hanya mahir dalam olah vokal dan musikalitas, tetapi juga memiliki kepribadian yang matang, etika panggung yang terpuji, dan akhlak yang mencerminkan nilai-nilai Islami. Mereka diharapkan menjadi pelestari seni qasidah di daerah, sekaligus menjadi duta seni Islami NTB dan Kota Bima yang mampu membawa pesan damai, persatuan, dan keindahan Islam ke ruang yang lebih luas.


Lebih dari itu, pembinaan serius dapat membuka jalan profesional bagi mereka. Dunia seni religi sejatinya memiliki ruang yang luas, mulai dari industri rekaman religi, event organizer keagamaan, pendidikan seni Islami, hingga diplomasi budaya. Jika diarahkan dengan baik, para juara LASQI ini dapat tumbuh menjadi profesional yang hidup dan berkarya secara terhormat di bidang seni religi, sekaligus mengharumkan nama daerah di tingkat nasional dan internasional.


Sebaliknya, jika dibiarkan tanpa arah, prestasi sebesar ini berpotensi menjadi cerita usang yang hanya tersimpan dalam arsip dan kenangan. Piala berdebu di lemari, sementara semangat para juara perlahan memudar karena tidak adanya ruang aktualisasi yang berkelanjutan. Ini bukan semata kerugian bagi individu, tetapi kerugian besar bagi daerah yang kehilangan kesempatan emas untuk membangun identitas budaya yang kuat.


Oleh karena itu, dibutuhkan komitmen bersama antara pemerintah daerah, lembaga seni, dunia pendidikan, dan masyarakat untuk menjadikan prestasi LASQI sebagai gerbang lahirnya generasi seniman religi yang unggul dan berkarakter. Prestasi telah diraih dengan kerja keras, kini tanggung jawab moral kita adalah memastikan bahwa prestasi itu tumbuh, berkembang, dan memberi dampak jangka panjang.


Juara sejati bukan hanya mereka yang berdiri di podium, melainkan mereka yang mampu menyalakan obor inspirasi bagi generasi setelahnya. Dan para juara LASQI hari ini, sejatinya sedang berdiri di ambang perjalanan besar menuju peran itu. (***)


Penulis adalah Pengurus LASQI NJ Kota Bima sebagai Ketua Bidang Festival. 

COMMENTS

Name

Advetorial,1283,Advetorial.,2,Agama,1,Artiek,1,Artikel,115,Artiket,7,asn,21,bahas-percepatan-pembentukan-politeknik-bupati-bima-terima-tim-vokasi-unram,1,Bima,859,BimaAdvetorial,2,Bina,1,Budaya,9,Budaya dan Pariwisata,1,bupati-bima-serahkan-dana-zis,1,Cerita Rakyat,1,Cerita Rakyat Sulawesi,1,Desa,1,Dompu,16,Ekonomi,22,Ekonomi dan Bisnis,43,Ekonomi dan Bisnis.,1,Ekonomi dan Kemasyarakatan,4,Ekonomi dan Pangan,1,Ekonomi Kemasyarakatan,1,Figur,98,Fogury,1,Gowa,1,Headline,127,hetline,140,HukKrim,18,Hukum dan Kriminal,110,Ikan,1,Iklan,17,Infrastruktur,1,Internasional,1,Islam,6,Jakarta,2,Kabupaten Bima,1,Keagamaan,225,Keagamaan dan Pemerintah,1,Keagamanaan,22,Keagamanaan dan pemerintahan,7,Kebudayaan,35,Kebudayaan dan Kesenian,1,Kebudayaan dan Pariwisata,1,Kehutanan,14,kehutanan dan pertanian,2,Kejadian,1,Kejadian Tragis,1,Kemasyarakatan,58,Kepolisian,1,Kesehatan,110,kesehatan dan pemerintahan,5,Kesenian,19,Kesenian dan Budaya,1,Kesenian dan Keagamaan,2,Kesenian dan Kebudayaan,7,Keuangan,2,Korupsi,1,Kota Bima,1560,Kota Bima,633,Kota Bima.,1,Kota Bma,1,Kota.Bima,1,Lingkugan,2,Lingkungan,73,Lombok Barat,1,Makasar,1,Makassar,3,Masyarakat,1,Masyarakatan,1,Mataram,153,mq1qwqw q .,1,Naisonal,1,Nasional,259,Nasional dan Pemerintahan,3,NTB,1,Olahraga,216,Olahraga Tradisional,1,Opini,21,Organisasi Wanita,15,P,1,Pariwasata,2,Pariwisata,40,Pelayaran,1,Pembangunan,3,Pemeriksaan,1,Pemeringahan,1,Pemerintah,41,Pemerintaha,3,Pemerintahan,2014,Pemerintahan dan kesehatan,20,Pemerintahan dan lingkugan,2,Pemerintahan dan Olahraga,6,Pemerintahan dan pendidikan,6,Pemerintahan Ekonomi,1,Pemerintahan Kota Bima,1,Pemuda dan Olahraga,1,Pendididkan,15,Pendidikan,1424,Pendidikan dan ekonomis,1,Pendidikan dan kesenian,3,Pendidikan dan Olahraga,13,Pendidikan dan Pemerintahan,3,pendidikan Mataram,1,Pendidikan Pemerintah,2,Pendidikant,1,Peristiwa,47,Pers,1,Pertanian,22,Peternakan dan Pertanian,1,polit,1,Politik,77,Politik dan Kemasyarakatan,2,Polri,17,Potret Dunia Pendidikan Terkini,33,Profil,2,Pusat,1,Pwndidy,1,q.wq .0️⃣🐲🐲🐲🐲 dan Ekonomi,1,raih-wtp-berturut-turut-tujuh-kali-bupati-terima-piagam-menkeu,1,Sejarah,15,Sejarah Bima,2,Serba-Serbi,59,Sobsbud,30,sosial,14,sosial dan lingkungan,1,Sosial Kemasyarakatan,1,Sumbawa,1,teknologi dan digital,1,TNI,26,TNI/Polri,13,Tradisi,1,Usaha dan Ekonomi,1,Wanita,1,
ltr
item
REDAKSI TUPANEWS.ID - BERITA NEWS: Juara LASQI Bukan Sekadar Piala, Tetapi Awal Perjalanan Peradaban Seni Religi
Juara LASQI Bukan Sekadar Piala, Tetapi Awal Perjalanan Peradaban Seni Religi
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0dL1dwtPdQRTaoW2PZ5xTSALvAkM4_FIHV9zPpmYKfgaocRC3jYAbBgOsAljRoKq5EGJp8nEdLFdUnIwEe1NY5kEuL8hRno0XIRUEqp0aXr90g65cBGuEf1wF8YF5Uvtfw8reZkLWprcnOMw91LK_jU_NGZJrVJ9Q61k-BBlnGh5FtDIfgVsrBTpO-2Uy/s320/FB_IMG_1765100725342.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0dL1dwtPdQRTaoW2PZ5xTSALvAkM4_FIHV9zPpmYKfgaocRC3jYAbBgOsAljRoKq5EGJp8nEdLFdUnIwEe1NY5kEuL8hRno0XIRUEqp0aXr90g65cBGuEf1wF8YF5Uvtfw8reZkLWprcnOMw91LK_jU_NGZJrVJ9Q61k-BBlnGh5FtDIfgVsrBTpO-2Uy/s72-c/FB_IMG_1765100725342.jpg
REDAKSI TUPANEWS.ID - BERITA NEWS
https://www.tupanews.id/2025/12/juara-lasqi-bukan-sekadar-piala-tetapi.html
https://www.tupanews.id/
https://www.tupanews.id/
https://www.tupanews.id/2025/12/juara-lasqi-bukan-sekadar-piala-tetapi.html
true
8772702995069431614
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share to a social network STEP 2: Click the link on your social network Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy Table of Content