Habe pimpin orasi didepan kantor Walikota Bima |
Kota Bima, Tupa News.- Ratusan masyarakat Kota Bima yang menamakan diri Forum Peduli Bima (FPB) sebagai pembela NKRI Rabu (24/06/2020) mengelar unjuk rasa, di tiga titik, yakni di depan Kantor DPRD Kota Bima, Kantor Pemerintah Kota (Pemkot) Bima dan halaman Kantor Polres Bima Kota. Ratusan masyarakat tersebut berteriak sepanjang jalan secara serentak, meneriakan NKRI harga mati dan salam Merah Putih.
Seperti dalam penyampaian orasi Amirudin, S.Sos pemuda Kelurahan Mande, di depan Kantor Polres Bima Kota menyatakan, segera pihak yang berwajib (Polres Bima Kota) untuk menangkap pelaku pelecehan bendera Merah Putih yang merupakan lambang negara ini. “Kalau pelaku tersebut tidak ditangkap, maka kami akan menangkapnya dengan cara yang benar menurut kami sendiri,” terangnya saat menyampaikan orasi di depan kantor Polres Bima Kota Rabu siang.
![]() |
Pendemo FPB menggunakan kendaraan Roda dua |
Sementara itu, salah seorang akademisi bernama Suherman, M.Pd mengatakan, kehadiran masyarakat di halaman kantor Polres Bima Kota adalah wujud kepedulian terhadap merah putih, jadi sangat diharapkan kepada pihak Polres Bima Kota untuk tidak memberikan ruang bagi pelaku kejahatan (Premanisme) di Kota Bima yang tercinta ini.
“Apabila pelaku pelecehan terhadap bendera merah putih sebagai lambang negara tersebut tidak ditangkap dan dihukum seberat-beratnya, maka masyarakat akan turun beraksi lagi dengan jumlah massa yang sangat banyak tentunya. Jangan sampai tragedi Kamis 18 Juni 2020 terulang kembali lagi,” singkat dosen di salah satu kampus ternama di Bima itu.
Srikandi ikut ambil bagian pada aksi tersebut |
Sedangkan Suhardin alias Habe pemuda asal Kelurahan Rabadompu Timur dalam oransinya, lebih mengkritisi dan menyoroti pengamanan yang dilakukan pihak kepolisian pada tragedi 18 Juni 2020, yang di anggapnya lalai dan tidak fokus. Pasalnya, kok tidak mampu mengurus jumlah massa demonstrans yang melakukan aksi di tiga titik sesuai surat pemberitahuan aksi tersebut, tapi kenapa mereka (Oknum pendemo) mampu lolos hingga melakukan unjuk rasa di kediaman pribadi Walikota Bima H. Muhammad Lutfi, SE.
“Kalau pelaku pelecehan terhadap lambang negara dan berprilaku premanisme itu tidak segera ditangkap untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya, maka kasus ini akan kami lanjutkan ke Kapolda NTB hingga ke Kapolri dan meminta agar segera mencopot jabatan Kapolres Bima Kota,” ancamnya.
Berbeda dengan orasi yang disampaikan M. Farhan Muchsin pemuda asal Kelurahan Manggemaci menyatakan, polisi adalah pilar terdepan bagi NKRI, tapi pihaknya percaya dan yakin pihak kepolisian mampu menyelesaikan kasus pelecehan lambang negara ini. “Tangkap penghina bangsa ini, tegakan supremasi hukum (law enforcement), bila perlu panggil korlap yang demo saat itu Karena diduga kuat oknum korlapnya adalah dalang dari aksi tersebut,” pungkasnya. (TN – 06)
COMMENTS