![]() |
Pemberian cindera mata oleh Kepala LP M. Saleh kepada Walikota Bima. |
KOTA BIMA, TUPA NEWS.- Setiap menyambut Hari Raya Idul Fitri dan menyambut Hari Kemerdekaan RI, pemerintah rutin memberikan remisi (pengurangan masa hukuman yang didasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia) kepada para narapidana yang menjalani masa tahanan di Lembaga Pemasyaratan (LP). Seperti halnya di LP Bima Minggu (01/05/2022) pagi Walikota Bima, H. Muhammad Lutfi, SE, memimpin langsung upacara pemberian remisi dimaksud.
Terlihat, Walikota Bima ikut didampingi Asisten II Kota Bima, Kepala Lembaga Pemasyarakatan (LP) Bima M. Saleh, SH, beserta pejabat LP Bima lainnya.
Walikota Bima dalam sambutannya mengatakan, perkembangan sistem pemasyarakatan tidak terlepas dari perjalanan–panjang kebijakan penegakan hukum pidana di Indonesia bermula di berlakunya Regfernen penjara yang menjadi titik awal sistem kepenjaraan di Indonesia dengan segala fase historisnya. “Pembinaan narapidana dilaksanakan secara terpadu antara pembina, yang dibina, dan masyarakat seluruh elemen ini mempunyai kedudukan dan peran yang saling mendukung sehingga tercapainya tujuan,” ujar Walikota.
Lanjut Walikota HML remisi yang diterima para narapidana ini, merupakan bentuk penghargaan atas perubahan perilaku yang baik, ketika menjalani pidana di LP. Pemberian remisi ini juga dimaksudkan untuk mempercepat proses reintegrasi sosial sehingga para narapida bisa dapat segera kembali ke tengah masyarakat. "Tujuan reintegrasi sosial dalam pelaksanaan pidana penjara memberikan perhatian yang seimbang antara masyarakat dan narapidana," jelas Aji Lutfi.
Narapidana harus mendapatkan kesempatan yang luas untuk bersosialisasi dengan masyarakat, dan pada sisi lain masyarakat harus berpartisipasi secara aktif dan memberikan dukungan dalam pembinaan narapidana sebagai wujud tanggung jawab sosial. Sehingga narapidana diharapkan agar selalu berkelakuan baik dan cermin dari sikap warga binaan yang taat selama menjalani pidana, lebih disiplin, lebih produktif, dan dinamis, bebernya.
Hari Raya Idul Fitri merefleksikan sebuah kemenangan atas perjuangan sebulan penuh menahan dan mengendalikan hawa nafsu, sehingga pada hari ini tibalah saatnya untuk kita merayakan hari kemenangan yang sarat akan makna selain dimaknai sebagai hari raya kemenangan, Idul Fitri juga dapat dimaknai sebagai hari raya kesucian dan kekuatan.
Masih menurut Walikota HML bahwa ancaman penularan Covid-19 tetap ada dan nyata. Oleh karenanya, Saya tetap mengimbau agar kita tetap waspada dan tetap mematuhi Protokol Kesehatan (Prokes), yaitu dengan tetap memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan menghindari kerumunan.
Usai upacara pemberian remisi kepada para narapida yang beruntung mendapatkan pengurangan masa tahana tersebut, acara di LP itu ditutup dengan Sesi foto bersama dan seluruh rangkaian kegiatan berjalan dengan lancar dan aman. (TN - 03)
COMMENTS