![]() |
Sesi foto bersama seluruh Guru Penggerak dan Pengajar Praktik "Hebat" asal Kota Bima, di Hotel Camelia Sabtu (25/06/2022). |
"Tidak benar adanya penghapusan Program Guru Penggerak (PGP), tapi hanya perubahan nomenklatur saja di Kemendikbudristek RI dan insya Allah program tersebut akan kembali berjalan seperti biasanya pada bulan Agustus 2022 nanti.
KOTA BIMA, TUPA NEWS.- Lokakarya 9 Pendidikan Guru Penggerak (PGP) Angkatan 3 untuk wilayah mitra Propinsi Nusa Tenggara Barat, berakhir Sabtu (25/06/2022) kemarin di Hotel Camelia Kota Bima telah selesai melaksanakan PGP selama 9 Bulan yang di laksanakan oleh P4TK PKN dan IPS Jawa Timur yang kini berganti nama Berganti nama menjadi Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Jawa Timur. Setelah berakhirnya kegiatan ini, maka mereka (guru Penggerak) ini akan mengikuti simposium sebagai guru penggerak dan akan di tetapkan oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan edan Riset (Kemendikbudristek) RI sebagai guru penggerak dan akan di terbit kan sertifikatnya sebagai guru penggerak.
Mulai dari awal kegiatan pendidikan Calon Guru Penggerak (CGP) yang di Launching oleh Walikota Bima H. Muhammad Lutfi, SE sejak Agustus 2021 lalu, yang diikuti oleh peserta sebanyak 54 orang, yang terdiri dari 7 orang Guru TK, 20 Guru SD, 21 Guru SMP, 6 Guru SMA serta di dampingi oleh 9 orang Pengajar Praktik (PP). "Alhamdulillah selama 9 Bulan ke 54 Guru penggerak tersebut tidak ada yang mengundurkan diri dan tuntas mengikuti pendidikan tersebut," demikian penjelasan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Bima melalui Kabid Dikdas Muhammad Humaidin, M. Pd pada media ini Minggu (26/06/2022) pagi via telepon selulernya.
![]() |
Hidayaturahman, selaku Ketua Komunitas Guru Penggerak, saat tanda tangan 5 poin komitmen guru penggerak. |
Lanjutnya, di akhir lokakarya ke 9 yang berlangsung Sabtu kemarin, para guru penggerak memilih Ketua Komunitas Guru Penggerak dan di pilih secara demokratis, akhirnya Hidayaturahman, S. Pd asal guru SMP Negeri 12 Kota Bima (Sekolah Puncak - Lelamase), yang terpilih menjadi ketua komunitas. "Pada saat itu para guru penggerak asal Kota Bima ini, membuat komitmen bersama, membacakan serta menandatangani komitmen bersama itu untuk di lakukan secara bersamaan melalui komunitas-nya dan berkolaborasi dengan Dikbud Kota Bima.
Masih kata Mas Humaidin (sapaan akrabnya), adapun komitmen guru penggerak Kota Bima itu, yakni :
- Menggerakkan komunitas belajar untuk rekan guru di sekolah dan di Kota Bima
- Menjadi pendamping bagi rekan guru lain terkait pengembangan pembelajaran di sekolah
- Mendorong peningkatan kepemimpinan murid di sekolah
- Membuka ruang diskusi positif dan kolaborasi antara guru dan pemangku kepentingan di dalam dan di luar sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
- Menjadi pemimpin pembelajaran yang mendorong well being ekosistem pendidikan.
Menyikapi komitmen guru penggerak diatas, maka diharapkan kepada seluruh Kepala syekolah agar bisa memanfaatkan potensi guru penggerak yang ada disekolahnya masing-masing dan bisa memfasilitasi kegiatan guru penggerak dimaksud dalam rangka peningkatan kualitas dan mutu pendidikan.
Sementara itu, terkait dengan adanya pemberitaan "Penghentian" Program Guru Penggerak, itu merupakan penataan kembali karena adanya perubahan nomenklatur beberapa lembaga di bawah Kemendikbudristek RI dan juga penyesuaian penganggaran PGP dan dalam waktu yang tidak lama, lebih kurang satu bulan, sehingga di bulan Agustus 2022 nanti program ini akan berjalan kembali seperti yang sudah di lakukan pada angkatan sebelumnya. "Ini semua bertujuan untuk peningkatan mutu pendidikan di Kota Bima dan Indonesia pada umumnya," tutup Humaidin. (TN - 01/Adv.)
COMMENTS