Kita sering menemukan akronim "ACAB" atau "1312" bertebaran di mana-man saat demonstrasi terjadi. Termasuk pada demo-demo yang terjadi baru-baru ini.
Secara garis besar, ACAB adalah akronim dari "All Corps are Bastards" alias "Semua Polisi adalah Bajingan". Sementara "1312" adalah bentuk numerik dari ACAB, yaitu 1=A, 3=C, 1=A, dan 2=B.
Pertanyaannya, sejak kapan slogan antipati terhadap institusi kepolisian itu muncul?
Menurut Gqcom, tidak diketahui secara pasti bagaimana dan kapan slogan antipati terhadap polisi itu muncul. Mereka juga menulis, istilah itu muncul di Inggris pada paruh pertama abad ke-20. Secara aprokrofis, "All Coppers are Bastards" yang kemudian disingkat ACAB mulai diperkenalkan oleh para pekerja yang mogok pada 1940-an.
James Poulter di Vice menemukan beberapa rekaman video dari tahun 1958 yang isinya para pemuda yang menyanyikan frasa tersebut di jalanan. Tetapi ACAB benar-benar menjadi populer pada 1970 ketika Daily Mirror memuat frasa tersebut sebagai berita utama.
Berita utama itu bercerita tentang polisi yang menangkap seorang remaja yang menyulam frasa itu di jaketnya setelah menyalinnya dari Hells Angel yang dilihatnya di jalan. Bocah itu berpikir bahwa ACAB adalah singkatan dari "All Canadians are Bums" (semua orang Kanada adalah gelandangan). Bocah itu lolos dengan denda 5 pound.
Meski begitu, berita utama itu telah membuat akronim ACAB benar-benar populer, terutama di kalangan anak-anak remaja, terutama yang mereka yang muak dengan polisi.
Gq menulis, "dalam musik punk, ACAB menemukan rumah spiritualnya. Gerakan punk membawa ACAB ke seluruh dunia, di mana ia menjadi semboyan bagi gerakan-gerakan anarkis dan anti-otoriter dari New York hingga Indonesia. Kendaraan utamanya, tentu saja, adalah lagu-lagu berdurasi dua menit yang penuh amarah dan kebenaran: contoh paling terkenal adalah lagu 'ACAB' oleh band London, 4-Skins, dan lain sebagainya."
Sementara menurut versi yang berbeda, sebagaimana dikutip dari Kompascom, ACAB pertama muncul di depan umum ketika seorang jurnalis Newcastle, Eric Partridge, menghabiskan malam di penjara pada 1977. Di penjara, Eric mendokumentasikan ACAB di dinding penjara.
Dia lalumenuliskannya dalam buku The Dictionary of Catchphrases, dan menyebut bahwa akronim ACAB sudah ada sejak awal 1970-an. Meski begitu, Eric mengaku mendengar arti dari ungkapan itu pada sebuah lagu 1920-an.
"Saya akan menyanyikan sebuah lagu untuk Anda, itu tidak terlalu lama: semua tembaga adalah bajingan (all coppers are bastards)." Menurut dia, frasa itu telah ada sejak abad ke-20 dan digunakan oleh para penjahat. Sejak itu, ACAB menjadi singkatan untuk "Semua Polisi adalah Bajingan".
Selain di Inggris,ACAB dan 1312 juga menghiasi protes terhadap polisi hampir di seluruh dunia. Termasuk di Indonesia. (***)
COMMENTS