Lanjutnya, selama masa kepemimpinannya di Puskesmas Mpunda tercatat mengapai sejumlah prestasi yang membanggakan, termasuk meraih predikat Puskesmas Terbaik Tingkat Propinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2023, serta meraih penghargaan Inovasi Tingkat Nasional Tahun 2024 dari 10 besar nominasi.
Alhasilnya, Puskesmas Mpunda turut menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp. 20 Miliar untuk Kota Bima. Rp. 20 Miliar tersebut merupakan hasil bonus (hadiah) atas inovasi yang diraih puskesmas yang dipimpinnya tersebut. Selain itu, juga Puskesmas Mpunda dinobatkan sebagai salah satu Puskesmas terbersih di antara 44 OPD di Kota Bima. Selanjutnya juga Puskesmas Mpunda sebagai Pelayanan BPJS Terbaik se Pulau Sumbawa. "Dimana pernyataan kepala daerah ini (Walikota, red) bahwa jabatan itu diraih atas prestasi dan kinerja," tegasnya.
Tentunya mutasi dan keputusan non-job ini dinilai sangat tidak berdasar, mengingat latar belakang pendidikan Rita yang mumpuni dan kepemimpinannya yang sudah terbukti. Lebih mengejutkan lagi, status pangkat/golongannya yang telah mencapai IV/B, setara dengan jabatan pimpinan OPD (Kepala Dinas), dan hal ini perlu menjadi pertimbangan dalam proses mutasi dimaksud.
Sementara dalam sambutan Walikota Bima H. A. Rahman, SE dalam pelantikan tersebut, menegaskan bahwa rotasi dan mutasi ini bukanlah urusan suka atau tidak suka, apalagi dipengaruhi kepentingan politik. "Jabatan adalah amanah yang harus dijaga dengan penuh tanggung jawab, dan setiap ASN merupakan abdi negara yang siap ditempatkan di manapun demi kepentingan organisasi," tegas Walikota H. Man Rabu lalu.
Walikota juga mengajak, mari jadikan momentum ini sebagai awal penyegaran birokrasi untuk pelayanan publik yang lebih bersih, indah, sehat, dan asri (BISA). Selain itu, pemerintah juga berharap lahir inovasi, percepatan program prioritas, dan terciptanya birokrasi yang semakin bersih, efektif, serta berpihak kepada kepentingan rakyat, singkat H. Man. (TN - 01)
COMMENTS