Di tengah kericuhan Aksi Demo, nama-nama anggota DPR Ahmad Sahroni, Uya Kuya, dan Eko Patrio mendadak menjadi sorotan dan bahkan diteriakkan oleh massa yang mengepung gedung parlemen.
Ketiganya dianggap sebagai pemicu kemarahan publik yang memuncak dalam gelombang aksi protes yang terus meluas.
Tudingan itu muncul setelah sejumlah pernyataan kontroversial mereka viral di media sosial dan memicu gelombang kekecewaan.
Ahmad Sahroni yang menyebut orang yang menuntut DPR RI dibubarkan sebagai orang tolol sedunia, Eko Patrio yang joget sound horeg di tengah amarah masyarakat, dan Uya Kuya yang menyebut gaji Rp 3 juta tidak besar.
Massa demo itu lantas meneriakkan nama sejumlah anggota DPR melalui pengeras suara, mulai dari Ahmad Sahroni, Uya Kuya, hingga Eko Patrio.
"Woi pejabat-pejabat yang joget. Mana lu Uya Kuya, Eko Patrio, Sahroni?" seru para demonstran.
Sementara itu, Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Meminta para wakil rakyat yang di parlemen tidak berbicara sembarangan ketika menanggapi kritik dan keresahan masyarakat akibat sejumlah kebijakan.
"Jangan bicara asal-asal dan jangan menghina masyarakat. Ini semua yang menjadi penyebab daripada masalah," kata Jusuf Kalla saat dihubungi wartawan.
Sejumlah pernyataan kontroversial anggota DPR RI memicu kemarahan publik. Gaya komunikasi legislator DPR yang menyebut dirinya wakil rakyat, justru dinilai telah menghina dan menyinggung perasaan rakyat.
Kenaikan tunjangan DPR yang kontroversial disertai aksi joget-joget anggota DPR di gedung parlemen menjadi sorotan publik.
Rakyat semakin tersulut emosinya ketika para wakil rakyat merespons masyarakat dengan tindakan yang dinilai menhina rakyat yang memberikan kritik lewat media sosial maupun aksi demonstrasi di depan DPR RI. (***)
COMMENTS