KOTA BIMA, TUPA NEWS.- Universitas Muhammadiyah (UM) Bima sukses menggelar Rapat Senat Terbuka Wisuda Sarjana dan Pascasarjana Angkatan Ke-4 yang berlangsung dengan khidmat, pada Sabtu (30/08/2025). Salah satu momen membanggakan dalam pelaksanaan wisuda tersebut adalah keberhasilan empat orang guru dari Pondok Pesantren (Ponpes) Imam Syafi’i Kota Bima yang meraih gelar Magister Pendidikan Agama Islam (M.Pd.) sebagai bagian dari angkatan pertama program Pascasarjana Pendidikan Agama Islam di kampus tersebut, Keempat guru tersebut adalah, Abdul Munir, S. Pd., M.Pd, Yasin, S.Pd.I., M.Pd, Dedi Setiadi, S.Pd.I., M.Pd, Yan, S.Pd.I., M.Pd.
Keberhasilan ini tidak hanya menjadi prestasi akademik pribadi, tetapi juga sebuah langkah strategis dalam memperkuat kualitas sumber daya manusia di lingkungan Pondok Pesantren Imam Syafi’i, yang menaungi beberapa satuan pendidikan mulai dari SDIT, SMP IT, hingga Madrasah Aliyah Imam Syafi’i.
Adapun Pernyataan dan Harapan Para Wisudawan :
Yasin, S. Pd.I., M. Pd., yang juga menjabat sebagai Kepala Madrasah Aliyah Imam Syafi’i, menyampaikan rasa haru dan syukur atas capaian ini. “Alhamdulillah, ini adalah sebuah pencapaian besar bagi kami para pendidik di pesantren. Dengan ilmu yang kami peroleh selama menempuh pendidikan magister, saya yakin akan ada peningkatan dalam tata kelola lembaga, khususnya di MA Imam Syafi’i. Kami ingin membuktikan bahwa pesantren mampu berjalan seiring dengan perkembangan dunia pendidikan Nasional,” ujarnya.
Sementara itu, Abdul Munir, S. Pd., M. Pd., selaku Wakil Kepala Sekolah SMP IT Imam Syafi’i, menilai bahwa pendidikan pascasarjana memberikan banyak wawasan baru untuk mendukung tugas-tugas profesionalnya. “Menempuh pendidikan magister bukan sekadar mengejar gelar, tapi merupakan bagian dari komitmen untuk terus berkembang. Saya berharap, dengan pemahaman yang lebih dalam tentang manajemen dan metodologi pendidikan, SMP IT Imam Syafi’i bisa menjadi lembaga yang unggul dalam membentuk generasi berakhlak dan berdaya saing,” tuturnya.
Di sisi lain, Dedi Setiadi, S. Pd.I., M. Pd., yang menjabat sebagai Wakil Kurikulum SDIT Imam Syafi’i, mengungkapkan bahwa gelar ini merupakan amanah yang harus diwujudkan dalam bentuk kerja nyata. “Kami bersyukur atas kesempatan menyelesaikan pendidikan ini. Ilmu yang diperoleh tentu akan kami implementasikan dalam perencanaan dan pengembangan kurikulum, agar SDIT Imam Syafi’i mampu mengikuti standar pendidikan nasional sekaligus tetap menjaga nilai-nilai keislaman,” jelasnya.
Adapun Pak Yan, S.Pd.I., M.Pd., pengajar di SDIT Imam Syafi’i sekaligus Kepala Sekolah SDIT Imam Ahmad Kota Bima, merasa sangat bersyukur dan termotivasi untuk meningkatkan kualitas lembaga yang ia pimpin. “Alhamdulillah, proses akademik yang panjang ini telah selesai. Kini saatnya untuk mengaplikasikan konsep-konsep pendidikan yang lebih efektif dan humanis dalam dunia nyata. Semoga ini menjadi awal yang baik untuk membawa sekolah yang kami kelola menjadi lebih inovatif dan berkualitas,” ungkapnya dengan penuh semangat.
Dengan bertambahnya jumlah guru bergelar Magister, Pondok Pesantren Imam Syafi’i kini semakin siap menjadi lembaga pendidikan Islam yang unggul dalam kualitas akademik, manajerial, dan spiritual. Diharapkan, ilmu yang diperoleh oleh keempat guru ini akan menjadi modal penting dalam mengembangkan pendidikan berbasis pesantren yang adaptif terhadap tantangan zaman.
Keberhasilan ini juga menjadi inspirasi bagi para pendidik lainnya untuk terus menuntut ilmu dan meningkatkan kompetensi diri demi kemajuan pendidikan Islam di Kota Bima dan sekitarnya. (TN - 03)
COMMENTS