![]() |
Kepsek SMAN 4 Kobi Siti Maryatun terima penghadrgaan dari Kadis Dikbud NTB H. Aidy Furqan di Tambora 04 - 05 September 2020 |
Kota Bima, Tupa News.- Luar biasa SMA Negeri 4 Kota Bima (Smanpat Kobi) mendapat segudang prestasi akademik maupun prestasi non akademik, ditangan Siti Maryatun, S.Pd,. MM selaku Kepala Sekolah (Kasek) pada Tahun 2020 ini. Sejumlah prestasi, seperti kegiatan Gerakan Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional (GEMAR GATRA) dan mendapatkan kepercayaan dari pihak provinsi sebagai Model Sekolah Sehat serta mendapatkan Program Sister School (peningkatan mutu pendidikan) dengan berkejasama dengan sekolah lainnya. berikut kupasan khusus media ini dalam berita kerjasama dengan SMAN 4 Kota Bima.
Beberapa prestasi yang diraih SMAN 4 Kobi itu, yakni pada kegiatan GEMAR GATRA keluar sebagai juara tiga terbaik tingkat Kabupaten dan Kota Bima. Menurut, Kepsek Siti Maryatun, sekolahnya dapat juara itu, setelah tampil dengan maksimal pada tampilan Kareku Kandei dan Tari Tradisional Bima, begitupun pada olahraga tradisional jenis Gantao dan Topa Lape. “Pelaksanaan kegiatan GEMAR GATRA ini terlaksana pada 18 – 31 Agustus 2020 lalu, dalam rangka memeriahkan HUT RI ke 75 Tahun 2020,” ujar ibu Atun (Panggilan akrabnya, Siti Maryatun) saat ditemui diruang kerjanya Jum’at (11/09/2020) pagi.
Penyerahan piala dan sertivikat penghargaan pada kegiatan GEMAR GATRA tersebut, diserahkan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Nusa Tenggara Barat, Dr. H. Aidy Furqan, M.Pd pada saat Kegiatan Rapat Kerja (Raker) Kepsek SMA/SMK se Pulau Sumbawa 04 – 05 September 2020 di Aula SMAN 1 Tambora Kabupaten Bima.
Ternyata, di Aula SMAN 1 Tambora itu, SMAN 4 Kobi tidak hanya mendapatkan piagam dan penghargaan pada GEMAR GATRA saja, akan tetapi Kepsek Siti Maryatun mendatapkan kejutan dari SMA Negeri 3 Sumbawa Besar, dengan mengajak kerja sama lewat nota kesepahaman atau MoU (Memorandum of Understanding), berupa “Sister School” dalam rangka peningkatan mutu pendidikan. “Kepsek SMAN 3 Sumbawa Besar Drs. H. Muhammad Tahir, M.Pd dengan dirinya, sudah mentanda tangani MoU, terkait pertukaran pelajar antara kedua sekolahnya dan MoU tersebut selain disaksikan Kadis Dikbud NTB, juga disaksikan oleh Kepala Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi NTB di Tambora,” beber Atun, yang juga mantan guru SMK Negeri 3 Kota Bima (SMIK) ini.
![]() |
Atun terima MoU dengan SMAN 1 Palibelo diruang Kepsek SMAN 4 Kota Bima 30 Juli 2020 |
Lanjut Atun, sebelumnya juga Kepala SMA Negeri 1 Palibelo Kabupaten Bima, Hj. Erot Sutianah, M.Pd juga telah mengajak SMAN 4 Kobi untuk bekerjasama pada peningkatan mutu pendidikan (Pertukaran pelajar), pada 30 Juli 2020 lalu. Kedua belah pihak sepakat untuk melakukan segala upaya untuk mengembangkan kurikulum dan mempercepat persahabatan serta pemahaman yang saling menguntungkan.
Dengan bidang kersajama sebagai berikut, duta belajar siswa, pengembangan kurikulum dan pertukaran bahan pembelajaran yang relevan, pengembangan Ekstrakurikuler dan perbandingan persahabatan dan yang terakhir (Poin keempat), yakni pengembangan manajemen dan leadership sekolah.
Sementara, sekolahnya yang ditunjuk pihak provinsi sebagai model sekolah sehat, sudah didatangi oleh pihak dinas provinsi pada Kamis (10/09/2020). Saat itu dinas Dikbud NTB, didampingi oleh tiga orang mitra dari Pusat Kesehatan Masyarakat (PKM) Mpunda, dalam rangka pembimbingan sekolah sehat sekaligus memantau persiapan SMAN 4 Kota Bima, dalam rangka sekolah tatap muka pada akhir bulan September ini secara serentak.
Dengan bidang kersajama sebagai berikut, duta belajar siswa, pengembangan kurikulum dan pertukaran bahan pembelajaran yang relevan, pengembangan Ekstrakurikuler dan perbandingan persahabatan dan yang terakhir (Poin keempat), yakni pengembangan manajemen dan leadership sekolah.
Sementara, sekolahnya yang ditunjuk pihak provinsi sebagai model sekolah sehat, sudah didatangi oleh pihak dinas provinsi pada Kamis (10/09/2020). Saat itu dinas Dikbud NTB, didampingi oleh tiga orang mitra dari Pusat Kesehatan Masyarakat (PKM) Mpunda, dalam rangka pembimbingan sekolah sehat sekaligus memantau persiapan SMAN 4 Kota Bima, dalam rangka sekolah tatap muka pada akhir bulan September ini secara serentak.
![]() |
Kepsek Atun terima kunjungan Dinas Dikbud NTB dan PKM Mpunda dalam rangka program model sekolah sehat, diruang Kepsek SMAN 4 Kobi Kamis 10 September 2020 |
Mengakhiri wawancara khusus tersebut, Atun juga menambahkan, terkait persiapan sekolahnya dalam menghadapi sekolah tatap muka di era Pandemi Covid – 19. Sejumlah 1.045 siswa akan menghadapi simulasi belajar tata muka di era Covid – 19, dengan mengedepankan protokoler kesehatan tentunya. Simulasi yang digelar Senin (21/09/2020) nanti, akan berlangung selama seminggu, dengan model tatap muka minimal 18 orang siswa per kelas belajar sebagai langkah untuk jaga jarak.
Pada belajar tatap muka biasa (Sebelum Covid-19), satu jam pelajaran dihitung 45 menit, sedangkan di era Covid-19 hanya dihitung 30 menit per jamnya. Nah, tentu saja pada belajar tatap muka, setelah simulasi satu minggu itu, para siswa ini akan kembali belajar dengan waktu 45 menit per jamnya.
Kata Atun, selama simulasi itu, hingga seterusnya siswa per kelas 18 orang saja, akan masuk selama pertemuan tiga hari (Senin sampai Rabu), sedangkan regu kedua hari Kamis – Sabtu, jadi selama belajar tatap muka itu. Sebagiannya, tidak masuk sekolah, akan tetapi mereka tetap belajar Dalam Jaringan (Daring), untuk kegiatan Daring ini, pihak sekolah sudah bekerjasama dengan PT. Telkomsel untuk pembelian paket pelajaran bagi seluruh siswa dengan Kuota 10 GB yang dinilaikan Rp. 10 Ribu. “Saat ini pihak sedang mengumpulkan semua nomor telepon seluler semua siswa ini, dan bagi yang tidak memiliki kartu hanphonenya, pihak Telkomsel Bima, sudah menyediakan kartu yang belum diregister dan diharapkan agar kuota internet ini dipergunakan untuk pembelajaran Daring, bukan untuk dipergunakan bagi yang tidak berguna dan tidak bermanfaat,” harapnya.
Terkait kesiapan sekolahnya dalam menghadapi belajar tata muka di era Covid-19, pihaknya sudah melengkapi segala fasilitas sebagai prasyarat protokoler kesehatan, mulai dari pemasangan tempat suci tangan, sabun dan tissu disetiap ruang kelas, maupun hingga dihalaman parkir kendaraan siswa, serta sanitizer yang disediakan ditiap-tiap ruangan. Sedangkan kelengkapan lainnya, yakni pembagian masker secara gratis yang sudah disediakan oleh pihak sekolah untuk para siswa maupun diperuntukan bagi guru sebanyak 1.150 lembar, jenis masker kain. “Masker ini diadakan dari anggaran BOS sekolah, yang dibelanjakan pada UKM provinsi, yang sudah bekerjasama dengan dinas Dikbud NTB tentunya, begitupun untuk pengadaan pulsa internet bagi siswa juga berasal dari dana BOS sekolah,” tutup Atun. (TN – 03)
Pada belajar tatap muka biasa (Sebelum Covid-19), satu jam pelajaran dihitung 45 menit, sedangkan di era Covid-19 hanya dihitung 30 menit per jamnya. Nah, tentu saja pada belajar tatap muka, setelah simulasi satu minggu itu, para siswa ini akan kembali belajar dengan waktu 45 menit per jamnya.
Kata Atun, selama simulasi itu, hingga seterusnya siswa per kelas 18 orang saja, akan masuk selama pertemuan tiga hari (Senin sampai Rabu), sedangkan regu kedua hari Kamis – Sabtu, jadi selama belajar tatap muka itu. Sebagiannya, tidak masuk sekolah, akan tetapi mereka tetap belajar Dalam Jaringan (Daring), untuk kegiatan Daring ini, pihak sekolah sudah bekerjasama dengan PT. Telkomsel untuk pembelian paket pelajaran bagi seluruh siswa dengan Kuota 10 GB yang dinilaikan Rp. 10 Ribu. “Saat ini pihak sedang mengumpulkan semua nomor telepon seluler semua siswa ini, dan bagi yang tidak memiliki kartu hanphonenya, pihak Telkomsel Bima, sudah menyediakan kartu yang belum diregister dan diharapkan agar kuota internet ini dipergunakan untuk pembelajaran Daring, bukan untuk dipergunakan bagi yang tidak berguna dan tidak bermanfaat,” harapnya.
Terkait kesiapan sekolahnya dalam menghadapi belajar tata muka di era Covid-19, pihaknya sudah melengkapi segala fasilitas sebagai prasyarat protokoler kesehatan, mulai dari pemasangan tempat suci tangan, sabun dan tissu disetiap ruang kelas, maupun hingga dihalaman parkir kendaraan siswa, serta sanitizer yang disediakan ditiap-tiap ruangan. Sedangkan kelengkapan lainnya, yakni pembagian masker secara gratis yang sudah disediakan oleh pihak sekolah untuk para siswa maupun diperuntukan bagi guru sebanyak 1.150 lembar, jenis masker kain. “Masker ini diadakan dari anggaran BOS sekolah, yang dibelanjakan pada UKM provinsi, yang sudah bekerjasama dengan dinas Dikbud NTB tentunya, begitupun untuk pengadaan pulsa internet bagi siswa juga berasal dari dana BOS sekolah,” tutup Atun. (TN – 03)
COMMENTS