![]() |
H. A. Latif pimpin pembinaan SDM dan lembaga kesenian, saat pelatihan yang diadakan oleh Dikbudpora Kabupaten Bima. |
BIMA, TUPA NEWS.- H. A. Latif, S.Pdi Pembina Ikatan Persaudaraan Qari-Qari`ah dan Hafidz-hafidzah (IPQOH) Kota Bima yang juga menjabat sebagai Kepala SDN 59 Rasalewi Kota Bima mendapatkan Mandat dari Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Dikbudpora) Kabupaten Bima untuk menjadi Narasumber pada Pelatihan Marawis.
Ditunjuknya H. Latif menjadi Narasumber dan Pembina Marawis ini, sesuai dengan Surat Keputusan Kepala Dinas Dikbudpora Kabupaten Bima Nomor : 430/2096/01.1/C/2022. Selain itu H. Latif di bantu dua orang pembina, yakni Irfansyah, ST selaku pembina Marawis dari Sanggar Seni Kenangan Kecamatan Monta dan Zaimin S. Pd pembina Marawis Al - Malaki.
H. A. Latif, menyampaikan bahwa Marawis memiliki tujuan membangun dan memperkokoh ukhuwah Islamiah, mengembangkan aktivitas dan produktivitas seni musik Islami di daerah, dimana Marawis, merupakan jenis musik yang di kolaborasikan dengan musik timur tengah dan musik tradisional.
Terkait dengan kesenian islami di Kabupaten Bima, ini bukan hal yang baru, namun kesenian Islami sudah lama di minati oleh sejumlah kalangan sampai dengan sekarang, sehingga nuansa musik tradisional Islami tersebut mampu membawa kabupaten Bima hingga ke level tingkat nasional.
H. Latif menceritakan kenapa terbentuknya marawis di Kabupaten Bima, berawal dari adanya dukungan luar biasa dari mantan Bupati Bima Almarhum, H. Feri Zulkarnain bersama mantan Wakil Bupati Bima H. Usman AK, dan Alhamdullilah marawis saat ini menjadi musik islami kebanggaan Kabupaten Bima dibawah naungan Lembaga Seni Qasidah Indonesia (LASQI).
Bahkan sejak dirinya menjadi guru di Kabupaten Bima dulu, sering mengikuti Kegiatan atau Event Hadara dan Marawis serta pentas seni tradisional lainnya hingga ke level Nasional. "Marawis adalah salah satu jenis “tepuk” dan musik ini merupakan kolaborasi antara timur tengah dan tradisional, serta memiliki unsur keagamaan yang kental. Itu tercermin dari berbagai lirik lagu yang dibawakan merupakan pujian dan kecintaan kepada sang pencipta," ujaranya.
Kita berharap kegiatan ini tidak hanya sekedar kegiatan pengisi waktu luang saja. Akan tetapi harus dapat dimaknai lebih mendalam lagi. Dimana kata dan syair yang diucapkan dalam melantunkan lagu lagunya punya makna religi yang mendalam.
Usai memberikan pengarahan, H. Latif Selaku Pembina IPQOH Kota Bima langsung memberikan pelatihan dan bimbingan pada peserta latihan.
Pantauan wartawan ini, terlihat antusias peserta utusan dari berbagai kecamatan se Kabupaten Bima sangat luar biasa dan dikagumi serta apresiasi kepala dinas dan seluruh jajarannya atas sistim pelatihan yang diterapkan H. Latif. (TN - 01)
COMMENTS