Jangan lagilah mengatakan hari ini hari Minggu. Biasakanlah menyebutnya hari Ahad. Karena setiap ucapan yang keluar dari mulut punya dampak yang harus dipertanggung jawabkan.
TRUE STORY:
1. Di saat engkau mengucapkan kata "Hari Minggu" di saat itulah engkau ikut mengucapkan "yesus sebagai tuhan sesembahan".
Karena kata "Minggu" punya arti "kebaktian pada yesus".
Agar tidak ikut menjadi Kristiani, maka jangan lagi mengatakan "Minggu" tapi katakanlah "Ahad".
Jangan katakan "Seminggu" tapi katakan "Sepekan".
2. Apa arti kata Minggu ?
Minggu adalah bermakna kebaktian pada Yesus.
Yang berasal dari kata "minggos".
Minggu, yaitu berkumpulnya ummat kristiani sebagai wujud kebersamaan dalam kebaktian.
Hari Minggu juga dimaknai sebagai hari Ekaristi yang merupakan jantung dari kehidupan Gereja.
Merujuk pada Buku
"Loan-Words in Indonesian and Malay", asal mula kata Minggu diserap dari bahasa Portugis, yakni dari kata Domingo.
Domingo sendiri diserap dari bahasa Latin, Dominicus, yang artinya "Hari Tuhan" atau hari dari Tuhan.
3. Padahal, di awal awal kemerdekaan RI, Ummat Muslim tidak terbiasa kata Minggu. Ummat Muslim terbiasa menggunakan bahasa Melayu yang berasaskan Bahasa Arab:
- Ahad,
- Sabtu,
- Isnen atau Senin,
- Selasa,
- Rabu,
- Kamis atau Khamis,
- Juma'at atau Jum'at.
Lama lama kata Ahad tergantikan oleh Minggu.
Sayang seribu sayang, Ummat Muslim ikut ikutan.
POINTERS:
1. Ummat Muslim yang beriman pada Allaah sebagai satu satunya Tuhan, jangan lagi kita gunakan kata:
- HARI MINGGU, tapi gunakan HARI AHAD.
- SEMINGGU diganti dengan SEPEKAN.
2. Mari kita betulkan kesalahan kita selama ini. Maka jangan lagi salah ucap dan salah tulis:
- Mubarak, bukan Mabruk.
- مبارك لا مبروك
- Mahram, bukan Muhrim.
- محرم لا محرم
- Ni'mat, bukan Nikmat.
نعمة لا نقمة
Ni'mat adalah yang indah indah, lawan katanya adalah Nikmat atau Niqmat yang artinya yang buruk buruk.
- Silatur Rahim, bukan Silatur Rahmi.
- صلة الرحم لا صلة الرحمى
- Samara, bukan Samawa.
سكينة مودة و رحمة
ليست سكينة مودة و
Samara adalah singkatan dari Sakinah, Mawaddah, Rahmat. Sedangkan Samawa adalah singkatan dari "Sakinah, Mawaddah, Wa.."
- Ahad, bukan Minggu.
- احد لا مينغو
- Sepekan, bukan Seminggu.
- اسبوع لا سمينغو
- Allaah, bukan Allah. الله
- Aamiin, bukan Amin امين
- In Syaa Allaah,
ان شاء الله لا انشأالله
bukan Insya allah.
- Maa Syaa Allaah, bukan masya allah.
ما شاء الله لا مشاءالله
Dll nya.
3. Jangan ikuti cara orang yang beda keyakinan.
Rasuulullaah SAW Mengingatkan;
لَيْسَ مِنَّا مَنْ تَشَبَّهَ بِغَيْرِنَا
لَا تَشَبَّهُوا بِالْيَهُودِ وَلَا بِالنَّصَارَى فَإِنَّ تَسْلِيمَ الْيَهُودِ الْإِشَارَةُ بِالْأَصَابِعِ وَتَسْلِيمَ النَّصَارَى الْإِشَارَةُ بِالْأَكُفِّ
(رواه الترمذى).
Arti:
“Tidak termasuk golongan kami siapa yang menyerupai kaum selain kami. Janganlah kalian menyerupai Yahudi, juga Nasrani, karena sungguh mereka kaum Yahudi memberi salam dengan isyarat jari jemari, dan kaum Nasrani memberi salam dengan isyarat telapak tangannya”
(Hadits Sahih Riwayah Al Imam AtTirmidzi).
4. Rasuulullaah SAW Mengingatkan:
مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
(رواه ابو داود)
Arti:
"Siapa yang meniru niru suatu golongan, maka ia termasuk bagian dari mereka”
(Hadits Sahih Riwayah Al Imam Abu Dawud).
5. Rasuulullaah SAW Mewanti wanti:
بعثت بين يدي الساعة بالسيف حتى يعبد الله تعالى وحده لا شريك له
و جعل رزقي تحت ظل رمحي و جعل الذل
و الصغار على من خالف أمري و من تشبه بقوم فهو منهم. (رواه احمد)
Arti:
“Aku diutus dengan pedang menjelang hari Kiamat sampai mereka menyembah Allaah Ta’ala semata dan tidak mempersekutukan Nya dengan sesuatu apapun, dan telah dijadikan rezekiku di bawah bayangan tombakku, dijadikan kehinaan dan kerendahan bagi siapa yang berbeda dengan ajaran dan caraku.
Dan siapa yang menyerupai suatu golongan maka dia termasuk bagian dari mereka”
(Hadits Sahih Riwayah Al Imam Ahmad).
6. Rasuulullaah SAW Mengingatkan:
خَالِفُوا الْمُشْرِكِينَ وَفِّرُوا اللِّحَى وَأَحْفُوا الشَّوَارِبَ
(متفق عليه).
Arti:
“Tampillah beda dengan golongan kaum musyrik, biarkanlah Jenggot tumbuh dan pendekkanlah Kumis”.
(Hadits Sahih Muttafaqun ‘Alaih)
7. Rasuulullaah SAW Memerintahkan:
خَالِفُوا الْيَهُودَ فَإِنَّهُمْ
لَا يُصَلُّونَ فِي نِعَالِهِمْ
وَلَا خِفَافِهِمْ.
( رواه ابو داود)
Arti:
“Bersikap bedalah dengan ummat Yahudi karena sungguh, mereka tidak pernah Shalat dengan memakai sandal mereka dan tidak pula dengan khuf (alas kaki) mereka”.
(Hadits Sahih Riwayah Al Imam Abu Dawud)
Penutup:
Mari kita berdoa dengan Doa yang diajarkan oleh Rasuulullaah SAW ini:
"Yaa Allaah bimbinglah kami untuk selalu eling mengingat Mu yaa Allaah, bersyukur dan beribadah dengan sebaik baiknya kepada Mu"
اللهم اعنا على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك
(Allaahumma a'innaa 'alaa dzikriKa, wa syukriKa, wa husni 'ibaadatiKa). (***)
Artikel ini ditulis Oleh :
Abdul Hamid Husain
Jakarta
03. 08. 2025
Alumnus:
-Ummul Qura University, Makkah.
-King Abdulaziz University, Jeddah.
-PMD Gontor, Ponorogo.
COMMENTS