Dibalik keindahan Gunung Rinjani, terdapat medan yang tidak bersahabat... Dan di sana, pendaki dari Brasil, Juliana Marins, jatuh dari ketinggian 600 meter— menghilang dalam pelukan jurang yang sunyi. Banyak yang bilang:
“Tidak mungkin untuk diraih... "
Tapi tidak bagi mereka yang mengenakan seragam oranye dan membawa api kemanusiaan di dada mereka. Mereka adalah Tim SAR Indonesia.
Mereka tidak bertanya: “Siapakah dia? "
Tetapi mereka berkata: “Dia manusia. Jadi kita akan jemput dia. "
Dengan tali, nyali, dan keyakinan yang lebih tinggi dari puncak rinjani itu sendiri, para penyelamat menantang kematian. Mereka turun ke jurang... bukan untuk mendapat pujian, tapi untuk mengangkat martabat.
Mereka bertahan selama lima hari, melewati cuaca, kabut, dan bahaya tanah longsor. Tanpa lampu sorot kamera, hanya keringat dan doa yang mengiringi mereka. Dan akhirnya... Juliana ditemukan.
Dia sudah kembali ke rumah, tapi tidak dalam kesepian. Dia dijemput dengan kehormatan. Ini bukan hanya kisah penyelamatan. Ini adalah puisi tentang keberanian. Ini adalah bab kemanusiaan—ditulis dalam tindakan, bukan kata-kata.
Tim SAR Indonesia, Kamu bukan sekedar pembantu, kalian lah pelindung kehidupan... Pendekar bisu... dan terang dalam kegelapan. (***)
COMMENTS